Mau Kemana Setelah Tamat SMK???
Setelah kelulusan kelas 3 SMK. Euforianya
pasti akan terasa.Tetapi mungkin tidak berlama-lama, karena setelah itu masuk
masa-masa kebingungan, mau kemana neh setelah tamat… Ketika masih SMK, hal ini
mungkin belum terpikirkan dengan jelas, karena masih terfokus untuk belajar
materi-materi pelajaran di sekolah dan juga tuntutan harus mencapai nilai
tertentu agar dapat lulus Ujian Akhir Nasional. Sekarang setelah lulus,
pertanyaan-pertanyaan itu semakin bergema dalam pikiran.. ding.. ding.. ding… ding…
Ada beberapa pilihan yang mungkin
terpikirkan dan yang dapat dipilih oleh adik-adik sekalian.
1. Melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, atau kuliah.
Bagi sebagian orang yang ingin
melanjutkan ke perguruan tinggi, biasanya sejak SMA sudah buat rencana, akan
kuliah dimana, di jurusan apa. Memilih untuk kuliah, pastinya tidak mudah.
pertama-tama, sebaiknya sesuaikan jurusan yang dipilih dengan minat dan
kemampuan adik-adik. Tidak perlu ikut-ikutan teman, karena teman dekatnya ingin
masuk Kedokteran, jadinya pengen kuliah KEdokteran juga, padahal selama ini
mungkin adik-adik lebih suka mengutak-atik komputer. Jadi, pilihkan jurusan
yang sesuai dengan kemampuan dan minat. Bila adik belum mengetahui apa yang
menjadi minat dan kemampuannya, mungkin dapat dibantu dari meminta pendapat
guru ataupun dari Tes Bakat Minat yang disedikan oleh Lembaga Psikologi Terapan
atau Biro Psikologi. Hal kedua dalam memilih melanjutkan kuliah ini,
pertimbangkan juga Perguruan Tinggi yang akan dimasuki, bagaimana akreditasinya,
bagaimana mutu dosen-dosennya, bagaimana lingkungan kampusnya, fasilitasnya,
citranya di mata masyarakat. Hal ketiga, bahwa Indonesia mengenal jalur
pendidikan diploma dan pendidikan sarjana. Pendidikan Diploma biasanya fokus
pada skills, jadi lebih banyak mengasah keterampilan kerja dan biasanya lebih
siap pakai ketika terjun ke dunia kerja nantinya. Pendidikan Sarjana fokus pada
pengembangan keilmuannya, jadi akan lebih banyak mikir dan menganalisa konsep.
Hal ke-empat yang menjadi pertimbangan tentunya adalah biaya. Untuk hal ini
perlu memperhitungkan sumber daya, apakah dari orangtua, beasiswa, atau
membiayai sendiri. Tentunya hal ini perlu dibicarakan dengan donatur
adik-adik.Hal ke-lima yang dapat dipertimbangkan, apakah akan kuliah diluar
kota atau di dalam kota, atau apakah tetap tinggal dengan orangtua atau pergi
merantau. Mungkin saja jurusan yang adik ingin pilih tidak terdapat di
universitas yang ada di kota adik
sehingga harus pergi merantau. Contoh jika adik tinggal di Medan dan ingin
kuliah di Teknik Penerbangan, satu-satunya hanya terdapat di ITB Bandung,
berarti adik harus pergi ke Bandung.
2. Pilihan yang kedua adalah bekerja
Hal ini mungkin dipilih setelah
melihat kondisi ekonomi keluarga yang kurang mendukung untuk melanjutkan ke
perguruan tinggi, atau mungkin karena keinginan adik sendiri agar segera
mandiri secara ekonomi. Untuk pilihan ini, pertimbangkan lapangan kerja yang
tersedia. Mengingat lapangan kerja yang tersedia bagi lulusan SMK sangat
sedikit sekali, apalagi untuk menjadi PNS yang memang hampir-hampir tidak ada
lagi kesempatan. Karena itu, perlu melihat lapangan kerja seperti apa yang
menerima lulusan SMK. Biasanya yang masih menerima perusahaan swasta adalah
untuk posisi Customer Service, Office Boy, Cleaning Service, dan Administrasi.
Bagi adik-adik lulusan SMK, biasanya lebih sesuai dengan jurusan SMK-nya,
contohnya lulusan SMK Otomotif dapat bekerja di bengkel-bengkel motor atau
mobil.
3. Pilihan yang ketiga adalah menikah
Di beberapa daerah di Indonesia,
masih sering kita jumpai bahwa anak-anak perempuan tamat SMA hanya menunggu
‘dilamar ’. Namun, tentunya menikah bukanlah pilihan yang bijaksana, karena
menikah menuntut kematangan emosi, sosial, psikologis mengingat tanggungjawab
yang akan dipikul sebagai individu yang menikah juga akan besar sekali.
4. Pilihan yang ke-empat adalah menganggur
SEbenarnya pilihan yang terakhir
ini tidak dapat dianggap sebagai sebuah pilihan..:) Namun seringkali terjebak
dalam pilihan tersebut karena tidak ada biaya untuk kuliah, tidak ada
kesempatan atau peluang untuk bekerja, dan mau menikah juga tidak ada dana atau
tidak ada orang yang hendak dinikahi..:) Tidak semua siswa SMK tahu mau kemana
setelah lulus nanti. Sebagian diantara mereka hanya ikut-ikutan temannya saja.
Ada yang mau kuliah walaupun belum tahu juga mau kuliah dimana dan masuk
jurusan apa. Sebagian lagi ingin langsung bekerja saja. Alasannya karena tak
ada biaya untuk kuliah. Sepertinya pilihan bagi anak SMK cuma dua, kalo nggak
kuliah ya kerja. Padahal masih ada lagi alternatif lain yang bisa dilakukan
oleh para pelajar setelah lulus sekolah. Alternatif itu diantaranya adalah:
1. Kursus
Tujuan kursus adalah meningkatkan
keterampilan teknis yang siap pakai. Jadi kursus lebih banyak praktek daripada
teori. Bahkan sering dilengkapi dengan magang atau praktek kerja. Jenis kursus
yang bisa ditempuh pun banyak dengan biaya dan fasilitas yang bervariasi. Bagi
mereka yang suka komputer bisa kursus desain grafis supaya bisa merancang logo,
desain kaos, banner dan sebagainya. Bisa
juga bikin komik atau film kartun kalau kursus animasi 3 dimensi. Merancang
website keren dipelajari di kursus desain web. Buat yang suka mode ikutan aja
kursus desain fashion, kamu bisa jadi desainer top. Kursus menjahit atau
memasak pun bukan hal tabu untuk diikuti. Banyak penjahit bagus bisa
berpenghasilan tinggi dengan membuka usaha menjahit di rumah. Begitu juga
dengan koki atau chef yang bisa menyajikan masakan enak, bisa buka usaha
sendiri atau kerja di restoran ternama. Masih banyak jenis kursus lainnya.
Sesuaikan dengan potensi diri yang dimiliki. Pada umumnya biaya kursus lebih
murah daripada kuliah. Waktunya pun lebih singkat. Ilmu dan keterampilan yang
didapatkan bisa langsung diterapkan untuk melamar kerja atau buka usaha.
2. Buka Usaha Sendiri
Mungkin masih jarang di negara
kita, lulus sekolah terus berwirausaha alias
punya bisnis sendiri. Padahal ini bukan hal yang tidak mungkin
dilakukan. Kalau punya orangtua pengusaha, biasanya anak akan mudah mengikuti
jadi pengusaha. Sayangnya sebagian besar orangtua berharap anaknya jadi
pekerja. Banyak usaha yang bisa dilakukan oleh anak muda. Orang sering menyebut
modal uang sebagai kendala, padahal semestinya tidak. Untuk memulai usaha hanya
perlu 1 M yaitu MAU. Kalau ada kemauan pasti ada jalan. Modal uang bisa dicari
dari keluarga sendiri atau pinjam sana sini. Tidak semua usaha perlu modal uang
besar untuk memulainya. Buka usaha bisa disesuaikan dengan minat atau hobi yang
kita miliki. Mungkin yang suka ngoprek motor bisa bikin bengkel. Bikin warnet
dan game online, buka distro, kios pulsa, cafe atau warung makan, dan
sebagainya. Jangan gengsi jadi pengusaha karena statusnya yang masih dianggap
kurang keren di mata masyarakat. Padahal kalo mau kaya mestinya jadi pengusaha.
3. Pekerja Mandiri
Pekerja mandiri artinya kita
bekerja untuk diri kita sendiri. Tanpa ada atasan dan bawahan. Contoh pekerja
mandiri adalah pengajar les privat, desainer web, pelatih olahraga, dan
sebagainya. Untuk bekerja mandiri, kita
harus punya ilmu dan keterampilan yang memadai. Tentu kita harus tahu dan
menguasai bahan pelajaran apa saja yang dipelajari oleh anak-anak. Tidak perlu
modal hanya perlu mencari murid di sekitar tempat tinggal. Promosi bisa
dilakukan dengan menyebarkan brosur ke sekolah terdekat atau ke rumah-rumah
yang punya anak usia sekolah. Bagi mereka yang punya kemampuan desain web bisa
menerima order pembuatan website. Order bisa diterima secara online maupun
offline. Cukup dengan modal komputer dan koneksi internet anda bisa mulai
bekerja sendiri. Promosi bisa dilakukan melalui media online dengan membuat
website, blog atau menyebarkan informasi di media sosial. Jagoan olahraga bisa
menjadi pelatih untuk anak-anak. Caranya sederhana kita bisa bekerjasama dengan
pemilik lapangan futsal, lapangan bola, bulutangkis dan semacamnya. Kita akan
membuat klub olahraga untuk anak-anak dengan latihan rutin. Tiap anak yang ikut
dikenakan iuran bulanan. Sistem usahanya dengan format bagi hasil untuk kita
sebagai pelatih dan pemilik lapangan.
Ada banyak pilihan yang tersedia
ketika seseorang telah menyelesaikan pendidikan SMK. Namun yang paling penting
adalah bagaimana agar sebagai pribadi, kita tetap memiliki karya dan produktif.
Jika lapangan kerja tidak tersedia, tidak ada dana untuk menikah, tidak ada
biaya untuk kuliah, jangan pernah berkecil hati, mungkin dapat dipikirkan untuk
berwirausaha. Tiap orang diberikan Tuhan talenta dan karunia yang sebenarnya
dapat diasah dan dikembangkan. Banyak juga orang-orang sukses di negeri ini
bahkan di dunia ini yang tidak mengenyam pendidikan tinggi tetapi menjadi orang
yang sukses. Hal ini terjadi karena ia mengasah potensinya, keterampilannya,
jeli melihat kesempatan dan peluang yang ada. Selain itu yang tidak kalah
penting adalah kita harus membentuk diri kita menjadi pribadi yang tangguh,
tidak mudah menyerah sehingga apapun tantangan yang ada, kita tetap melangkah.
Meski kegelapan di sekeliling kita, tapi pasti ada seberkas cahaya yang akan
menuntun kita melangkah menggapai masa depan. Selamat berjuang adik-adikku..!
Dari book of wisdoms dituliskan demikian “Mintalah maka akan diberikan
kepadamu, carilah maka kamu akan mendapat, ketoklah maka pintu akan dibukakan
bagimu”. So, jangan ada kata menyerah ya.., kita minta hikmat dari Tuhan, minta
pimpinan Tuhan, kita berjuang terus, berusaha terus, maka semua impian dan
harapan kita pasti akan tercapai. Persiapkan diri dari sekarang, pilihan ada di
tangan anda…
0 komentar:
Posting Komentar