Sejak beberapa tahun silam, sebagian plang nama jalan di Bandung sudah dilengkapi dengan aksara sunda di bawahnya. Pagi tadi, pas ngeberesin hardisk laptop, saya tidak sengaja menemukan file sisa-sisa perjuangan Eksbud LSS. Salah satu di antaranya adalah mengenai aksara sunda. Sebenarnya, aksara sunda ini dulu sudah dimuat dan dibahasa di web LSS, yah mungkin sekarang saya muat juga di blog pribadi saya. Berikut adalah transliterasi aksara sunda yang dimaksud.
Aksara Sunda
Aksara sunda itu sebenarnya memiliki banyak versi, setiap daerah dengan daerah lainnya memiliki aksara sunda yang berbeda satu sama lain. Namun, dengan tujuan melestarikan aksara sunda ini, pemerintah Jawa Barat membuat suatu kesepakatan serta ketentuan mengenai aksara sunda. Pembakuan aksara sunda yang disepakati bukan merupakan ciptaan baru, melainkan mengaktifkan varian aksara sunda, yang notabene sebenarnya jarang muncul pada bahasa sunda (seperti fa, za, xa, dsb).
Cara penulisan aksara sunda ini hampir sama seperti penulisan huruf hijaiyah (arab), yakni huruf konsonan secara default telah memiliki vokalnya sendiri (ha, na, ca, ra, ka, dsb). Jika ingin merubah vokal tersebut, digunakan ornamen seperti kasroh (merubah menjadi vokal 'i') ataudomah (merubah menjadi vokal 'u') dalam huruf hijaiyah. Pada aksara sunda, ornamen untuk merubah menjadi vokal 'i' disebut panghulu, dan ornamen untuk merubah menjadi vokal 'u' disebut panyuku (lihat gambar)