Pages

Rabu, 02 April 2014

MENGENAL AKSARA SUNDA


Sejak beberapa tahun silam, sebagian plang nama jalan di Bandung sudah dilengkapi dengan aksara sunda di bawahnya. Pagi tadi, pas ngeberesin hardisk laptop, saya tidak sengaja menemukan file sisa-sisa perjuangan Eksbud LSS. Salah satu di antaranya adalah mengenai aksara sunda. Sebenarnya, aksara sunda ini dulu sudah dimuat dan dibahasa di web LSS, yah mungkin sekarang saya muat juga di blog pribadi saya. Berikut adalah transliterasi aksara sunda yang dimaksud.

Aksara Sunda
Aksara sunda itu sebenarnya memiliki banyak versi, setiap daerah dengan daerah lainnya memiliki aksara sunda yang berbeda satu sama lain. Namun, dengan tujuan melestarikan aksara sunda ini, pemerintah Jawa Barat membuat suatu kesepakatan serta ketentuan mengenai aksara sunda. Pembakuan aksara sunda yang disepakati bukan merupakan ciptaan baru, melainkan mengaktifkan varian aksara sunda, yang notabene sebenarnya jarang muncul pada bahasa sunda (seperti fa, za, xa, dsb). 

Cara penulisan aksara sunda ini hampir sama seperti penulisan huruf hijaiyah (arab), yakni huruf konsonan secara default telah memiliki vokalnya sendiri (ha, na, ca, ra, ka, dsb). Jika ingin merubah vokal tersebut, digunakan ornamen seperti kasroh (merubah menjadi vokal 'i') ataudomah (merubah menjadi vokal 'u') dalam huruf hijaiyah. Pada aksara sunda, ornamen untuk merubah menjadi vokal 'i' disebut panghulu, dan ornamen untuk merubah menjadi vokal 'u' disebut panyuku (lihat gambar)

HAYU URANG NYUNDA

Aksara dalam bahasa Sunda sama halnya dengan aksara Latin (A-Z), namun ditambah dengan adanya aksara ny-, ng-, é, dan eu. Misalnya, dalam kata:
- nyangu (asal kata sangu ‘nasi’) yang artinya menanak nasi;
- ngarit (asal kata ‘arit’) artinya sedang mengarit.
Terkadang, yang membedakan cara bicara orang Sunda dengan orang luar Sunda adalah penggunaan é, e, dan eu. Pengucapan é lakukanlah dengan menarik pipi sehingga bibir seperti tersenyum. Kalau pengucapan eu, lakukan dengan kepala agak didongakkan ke atas, kayak kita mau sendawa alias teurab. Untuk melatihnya, bedakan pengucapan kata-kata berikut!
É : témpé, Rancaékék, pélét, hésé, tétéh, Palémbang, motor bébék,
céngék, pépés ikan, kasép, korék api, héhéhéhé
E : Sumedang, pedang, gelas, Jember, kebon, ganteng, Semarang,
balsem
EU : Leuwipanjang, Cibeureum, heureuy, geulis, hideung, beuteung,
beuheung, beungeut, seuneu
Ok? Jika sudah fasih, bedakan pengucapan kalimat berikut:
Tétéh caket treuk hideung (artinya: ‘Teteh dekat truk hitam’)
Tétéh cakeutreuk hideung (artinya: ‘Teteh sangat hitam sekali’)
* Tétéh = kakak perempuan/panggilan kepada perempuan yang lebih tua usianya dari kita.
***

10 CARA MUDAH BELAJAR BAHASA JEPANG



1. Niat dan tekat

Tanpa adanya niat dan tekad yang baik, maka belajr bahasa jepang akan terasa sulit. Pastikan diri anda mempunyai niat dan tekad yang kuat, Mantapkan dahulu niat dan tekad anda untuk menguasai dan mempelajari bahasa Jepang. Jika anda memiliki niat dan Tekat yang kuat maka selanjutnya anda akan terasa lebih mudah.

2. Motivasi

otivasi akan sangat membantu. Dengan mengetahui motivasi anda maka hal itu bisa membuat anda untuk tekun belajar. Begitu juga belajar bahasa khususnya bahasa Jepang kita harus tahu apa tujuan kita belajar, apakah untuk bisa baca komik jepang, suka sama anime, karena tekhnologinya yang tinggi atau yang lainnya. Hal itu akan memotivasi kita untuk bisa berbahasa Jepang.

KOMENTAR ANDA

HTML Comment Box is loading comments...
 

Blogroll

Change Background of This Blog!


My Note

About